REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO--Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyebut pembunuhan warga Jepang yang disandera oleh kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) keterlaluan dan tidak bisa ditolerir.
Bebicara kepada stasiun televisi pemerintah NHK, Abe sekali lagi mendesak ISIS agar membebaskan satu lagi warga Jepang yang mereka sandera, Kenji Goto.
Dia mengatakan, rekaman dan gambar yang menunjukkan jasad tanpa kepala diduga Haruna Yukawa yang muncul Sabtu (24/1) malam adalah asli. Abe menekankan menyelamatkan nyawa Goto adalah prioritas utamanya. Namun, dia mengulangi Jepang tidak akan menyerah pada terorisme.
"Tindakan terorisme seperti itu keterlaluan dan tidak bisa ditolerir. Hal itu hanya membuatku marah. Sekali lagi, saya menginginkan Kenji Goto tidak disakiti dan segera dibebaskan. Pemerintah Jepang akan melakukan yang terbaik agar dia dibebaskan," ujar Abe, Ahad (25/1).
Kepada NHK, Abe mengatakan, telah berbicara dengan Raja Yordania Abdullah mengenai situasi tersebut. Namun, Abe menolak berkomentar soal pertukaran tahanan.
Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam konferensi pers mengatakan Jepang berusaha terus agar Goto bisa bebas. Dia mengatakan pemerintah tidak diberi peringatan hingga munculnya rekaman baru.
Meningkatnya krisis penyanderaan tersebut menjadi ujian bagi Abe dan mendominasi pemberitaan di Jepang. Milisi ISIS mengancam akan membunuh kedua warga Jepang, kecuali pemerintah Jepang menyediakan uang 2,5 triliun rupiah. Tenggat waktu 72 jam berakhir Jumat lalu.
Dalam rekaman terbaru, Goto mengatakan Yukawa dibunuh di tanah "Kekhalifahan Islam". Namun, jurnalis tersebut mengatakan, pemerintah Jepang bisa menyelamatkannya dengan membebaskannya melalui pertukaran tahanan Sajida al-Rishawi, seorang warga Irak yang ditahan di Yordania.
Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam konferensi pers mengatakan Jepang berusaha terus agar Goto bisa bebas. Dia mengatakan pemerintah tidak diberi peringatan hingga munculnya rekaman baru.
Meningkatnya krisis penyanderaan tersebut menjadi ujian bagi Abe dan mendominasi pemberitaan di Jepang. Milisi ISIS mengancam akan membunuh kedua warga Jepang, kecuali pemerintah Jepang menyediakan uang 2,5 triliun rupiah. Tenggat waktu 72 jam berakhir Jumat lalu.
Dalam rekaman terbaru, Goto mengatakan Yukawa dibunuh di tanah "Kekhalifahan Islam". Namun, jurnalis tersebut mengatakan, pemerintah Jepang bisa menyelamatkannya dengan membebaskannya melalui pertukaran tahanan Sajida al-Rishawi, seorang warga Irak yang ditahan di Yordania.
Al-Rishawi ditahan tidak lama setelah dia gagal meledakkan diri dalam salah satu dari tiga pengeboman hotel di Yordania pada tahun 2005.
"Saya ingin menekankan mudahnya menyelamatkan nyawa saya. Kalian bawa adik perempuan mereka dari Yordania dan saya akan segera dibebaskan. Saya untuk dia," ujar Goto dalam bahasa Inggris.
Rekaman tersebut muncul di situs YouTube Sabtu malam sebelum akhirnya dihapus. Dalam rekaman tersebut tampak gambar Goto mengenakan kaos oranye.
"Saya kecewa ini harus berakhir begini. Saya merasa saat Goto harus membahayakan nyawanya demi anak saya hingga disandera. Saya harap dia bisa bebas sesegera mungkin dan kembali ke Jepang untuk melanjutkn kegiatannya," kata ayah Yukawa Shoichi kepada //NHK//.
Ibunda Goto, Junko Ishido berharap kejadian yang menimpa putranya adalah mimpi dan sebuah kesalahan. Dia ingin mengatakan kepada milisi ISIS Kenji selalu menginginkan dunia sebagai tempat yang damai.
"Sebagai seorang ibu ini tidak tertahankan," ujar Ishido.
"Saya ingin menekankan mudahnya menyelamatkan nyawa saya. Kalian bawa adik perempuan mereka dari Yordania dan saya akan segera dibebaskan. Saya untuk dia," ujar Goto dalam bahasa Inggris.
Rekaman tersebut muncul di situs YouTube Sabtu malam sebelum akhirnya dihapus. Dalam rekaman tersebut tampak gambar Goto mengenakan kaos oranye.
"Saya kecewa ini harus berakhir begini. Saya merasa saat Goto harus membahayakan nyawanya demi anak saya hingga disandera. Saya harap dia bisa bebas sesegera mungkin dan kembali ke Jepang untuk melanjutkn kegiatannya," kata ayah Yukawa Shoichi kepada //NHK//.
Ibunda Goto, Junko Ishido berharap kejadian yang menimpa putranya adalah mimpi dan sebuah kesalahan. Dia ingin mengatakan kepada milisi ISIS Kenji selalu menginginkan dunia sebagai tempat yang damai.
"Sebagai seorang ibu ini tidak tertahankan," ujar Ishido.
copyright; REPUBLIKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar